Wednesday, June 13, 2012

IBD ke5 Surat Kecil Untuk Tuhan

Surat Kecil Untuk Tuhan
(Manusia dan Perjuangan)


                Diilhami dari sebuah kisah nyata seorang gadis perempuan yang bernama Gita sesa wanda cantika yang sering dipanggil “ keke “, dia adalah seorang anak dari ketua yayasan ditempat dia sekolah, keke adalah seorang gadis yang pintar, rajin belajar dan memiliki banyak teman, dia sangat senang sekali sejarah apalagi dengan puisi, tapi dibalik itu semua keke memiliki penyakit kanker yang mematikan yang mungkin pada awalnya keke tidak menyadarinya.
                Sewaktu dia sekolah, setelah istirahat keke mengularkan darah didalam hidungnya, dan itu sangat sering sekali terjadi, setelah kakaknya mengetahui keke mengeluarkan darah dari hidungnya, akhirnya kakaknya keke mengajak keke pulang dan akan membawa keke periksa kedokter bersama ayahnya, setelah di periksa akhirnya keke diponis menderita kanker ganas pada pipinya, akan tetapi ayahnya tidak memberitahukan kepada keke bahwa keke menderita penyakit kanker ganas karena ayahnya tidak mau keke sedih dan tidak bisa semangat lagi seperti biasanya.
                Suatu ketika setelah keke, ayahnya dan teman – temannya mengunjungi seluruh tempat pengobatan yang bukan secara medis dan pada pengobatan terakhir yang mereka datangi, akhirnya seseorang yang akan mengobati keke berbicara didepan keke dan yang lainnya bahwa keke menderita kanker, disitulah keke dan teman – temannya mengatahui bahwa keke menderita kanker, mereka semua langsung menangis karena bersedih mendengar keke menderita kanker.
                Pada akirnya ayah kekepun membawa keke berobat kesebuah rumah sakit, disitu keke menjalani terapi untuk penyembuhan kankernya, setiap hari keke menjalani hidupnya dengan semangat walaupun setiap hari rambutnya rontok dan sampai akhirnya rambut kekepun habis sampai keke tidak mempunyai rambut lagi alias botak, sampai akhirnya dengan izin allah dan semangat keke untuk sembuh dari penyakit kanker keke pun dinyatakan oleh dokter bersih dan sudah terbebas dari kanker yang menimpanya, keke, ayah dan ibunyapun sangat senang mendengar kabar baik itu.
Suatu waktu saat keke sedang beristirahat setelah berlatih tari bersama temannya salah satu temannya secara tidak sengaja saat dia membersihkan keringatnya dengan handuk, handuk itu terkena muka keke dan mengenai mata keke, sehingga mata kekepun kelilipan dan kekepun menggosok mata nya itu karena keke merasa perih. Waktu keke makan bersama ayahnya, kekepun bicara kepada ayahnya jika matanya terasa tidak enak dibagian sebelah kanan, dan akhirnya ayahnya pun membewa keke kedokter langganan ayah keke, entah kenapa setelah diperiksa  oleh dokter dan hasilnya keke kembali mengalami kanker seperti sebelumnya, ayahnya pun merasa tidak menerima dan meminta dokter menyembuhkan penyakit keke.
Kemudian disuatu hari dimana hari itu akan berlangsungnya ujian nasional ( UN ) keke meminta kepada ayahnya jika dia ingin mengikuti ujian nasional, entah kenapa pada saat ayahnya sedang menelpon keke memanggil ayahnya dan berkata kakinya tidak bisa digerakan, keke mengaggap bahwa dirinya lumpuh, akhirnya keke digendong ayahnya kekursi dan memeriksa kaki keke, ayahnya memegang kaki keke dan bertanya kepada keke “ Apakah terasa saat ayahnya memegang kakinya “ ? dan kekepun menjawab tidak terasa sama sekali, kemudian ayahnya menggendong keke untuk pergi kesekolah.
Pada saat mengikuti Ujian Nasional hidung keke mengeluarkan banyak darah dari hidungnya yang tak kunjung henti, teman – teman keke melihatnya dan mereka langsung menangis karena kasihan melihat kondisi keke seperti itu, sampai setelah ujian itu selesai akhirnya keke berhenti mengeluarkan darah dari hidungnya, keke merasa kakinya sudah bisa digerakan, disitu keke menunjukan kepada teman – teman dan penjaganya jika dia sudah bisa berdiri dengan tegak, akan tetapi setelah itu tiba – tiba keke langsung pingsan dan langsung dilarikan kerumah sakit, kekepun sempat tidak sadarkan diri, setelah keke siuman dia ingin menulis sesuatu kepada ayahnya akan tetapi dia tidak bisa, dan akhirnya kekepun menggunakan bahasa isyarat dengan menggunakan jari – jari tangannya, isi dari isyarat itu ialah keke ingin ayah dan ibunya tidak bertengkar lagi, keke ingin keluarganya bersatu kembali, karena ayah dan ibunya selalu bertengkar, ayah dan ibunyapun mengabulkan keinginan keke.
Ayah keke melihat keke seperti sudah tidak kuat lagi menahan penyakitnya, dan ayah kekepun berkata kepada keke bahwa keluarganya sudah ikhlas jika keke tiada (Meninggal Dunia), dan akhirnya tidak lama berseling kekepun menghembuskan nafas terakhirnya dihadapan keluarganya, keluarga dan teman – teman keke langsung menangis setelah melihat dan mengetahui bahwa keke sudah tiada, disaat terakhirnya keke ingin sekali selalu dikenang oleh keluarga, teman dan orang yang mengenalnya.

Thanks To :
v  Haris Nizam ( Pembuat Film )
v  Agnes Davonar ( Pengarang Novel )
v  Surat Kecil Untuk Tuhan

No comments:

Post a Comment