Di bidang industri, komputer telah digunakan untuk mengendalikan mesin-mesin produksi dengan ketepatan tinggi, misalnya Computer Numerical Control (CNC) pengawasan numerik atau perhitungan, Computer Aided Manufacture (CAM), Computer Aided Design (CAD), yaitu industri untuk
merancang bentuk (desain) sebuah produk yang akan dikeluarkan pada
sebuah industri atau pabrik. Misalkan sebuah mesin serbaguna dalam
industri logam sehingga dapat kita jumpai berbagai produk industri logam
yang bervariasi dan jika dibayangkan dikerjakan secara manual akan
sangat sulit dikerjakan. Banyak pula industri garmen yang dilengkapi
dengan kendali komputer, misalnya melakukan pewarnaan, membuat bordir,
dan sebagainya.
Selain industri modern saat ini juga memanfaatkan robot yang secara otomatis melakukan kerja-kerja tertentu dalam sebuah industri yang
dikontrol oleh komputer yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia.
Contohnya tangan robot dikendalikan oleh komputer digunakan untuk
memasang komponen-komponen renik dan chip-chip (microprosesor) pada
motherboard komputer, memasang komponen-komponen pada perangkat
elektronik seperti televisi, radio/tape, vcd/dvd player, dan lain
sebagainya. Bahkan untuk merakit kendaraan, mobil, motor, atau alat-alat
berat lain yang telah dikendalikan oleh komputer.
Awal Maret 2009, nampaknya badai
krisis ekonomi global belum juga memperlihatkan indikasi akan mereda.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang beberapa waktu lalu telah
menguat di level 10 ribu per Rupiah, kini kembali anjlok ke angka 12
ribu per Rupiah.
Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang
industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dunia.telah melakukan
tindakan penyelamatan perusahaan di tengah krisis ekonomi. Bukan hanya
perusahaan kelas menengah saja, perusahaan yang merajai dunia TIK
sekelas Google dan Microsoft pun ikut terombang-ambing badai krisis yang
menerpa dunia sejak akhir tahun 2008 lalu.
Perlahan tapi pasti, dampak krisis global di Indonesia sedikit demi sedikit mulai terasa, khususnya untuk perusahaan yang bergerak di bidang TIK yaitu seperti telkom,indosat dll. Penurunan daya beli masyarakat terhadap produk-produk TIK dan naiknya biaya operasional, merupakan 2 hal yang cukup banyak dikeluhkan ketika badai krisis menerpa Indonesia. Hal ini salah satunya disebabkan lantaran tingginya ketergantungan industri TIK nasional dengan pasar TIK luar negeri.
Perlahan tapi pasti, dampak krisis global di Indonesia sedikit demi sedikit mulai terasa, khususnya untuk perusahaan yang bergerak di bidang TIK yaitu seperti telkom,indosat dll. Penurunan daya beli masyarakat terhadap produk-produk TIK dan naiknya biaya operasional, merupakan 2 hal yang cukup banyak dikeluhkan ketika badai krisis menerpa Indonesia. Hal ini salah satunya disebabkan lantaran tingginya ketergantungan industri TIK nasional dengan pasar TIK luar negeri.
Guna menyiasati dampak krisis
perusahaan-perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang TIK mulai
menggunakan applikasi yang berbasis open source. Dalam hal ini, Open
Source tidak melulu sistem operasi Linux, tetapi juga mencakup aplikasi
berbasis Desktop dan Web yang menyediakan akses terhadap kode sumber
(source code).
Penerapan Open Source sebagai basis dari bisnis
industri TIK nasional, merujuk pada 3 pertimbangan. Pertimbangan
pertama, Open Source mampu mengefektifkan biaya (cost effective) yang
dialokasikan untuk kebutuhan teknologi informasi. Karena kebanyakan
aplikasi Open Source tersedia dengan tanpa biaya alias gratis, kondisi
ini mampu mereduksi biaya lisensi yang dapat mencapai 5 juta Rupiah per
satu unit komputernya apabila menggunakan perangkat lunak proprietary.
Belum lagi ditambah dengan perangkat lunak yang memiliki model biaya
berbeda. Contohnya seperti Mail Server yang pada perangkat lunak
proprietary biayanya dibebankan pada banyaknya akun (account) email yang
dibuat.
Tentu saja pengefektifan biaya ini berdampak pada ongkos produksi yang bisa ditekan seminim mungkin sehingga berimplikasi pada lebih murahnya produk yang dijual ke masyarakat. Dalam jangka panjang, hal ini mampu memperbaiki daya beli masyarakat dan mengurangi angka pembajakan perangkat lunak.
Tentu saja pengefektifan biaya ini berdampak pada ongkos produksi yang bisa ditekan seminim mungkin sehingga berimplikasi pada lebih murahnya produk yang dijual ke masyarakat. Dalam jangka panjang, hal ini mampu memperbaiki daya beli masyarakat dan mengurangi angka pembajakan perangkat lunak.
Pertimbangan kedua yang membuat industri
TIK nasional perlu menggunakan Open Source adalah perangkat lunak ini
mampu meningkatkan kemampuan lokal dan kompetisi SDM secara global.
Dengan kode sumber (source code) yang dapat diakses dan dipelajari,
memungkinkan industri TIK nasional membangun kebutuhan akan perangkat
teknologi informasinya secara mandiri. Belum lagi dengan kualitas produk
Open Source yang terkenal akan kualitasnya, bukan tidak mungkin
industri TIK Indonesia mampu merambah pasar TIK global yang kini
cenderung didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar asal Amerika dan
Eropa.
Pertimbangan yang terakhir, Open Source mampu mengurangi
ketergantungan terhadap vendor dan negara asing dalam bidang TIK. Hal
ini berkaitan erat dengan Open Source yang berpotensi sangat besar
memajukan industri TIK nasional, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Secara langsung, penggunaan aplikasi Open Source memungkinkan
bangsa ini tak harus kebingungan lantaran biaya untuk menggunakan
aplikasi proprietary yang semakin tinggi. Secara tidak langsung, proses
tumbuhnya industri TIK nasional dengan Open Source, membuat bangsa kita
akhirnya mampu menyediakan kebutuhan perangkat teknologi informasinya
sendiri.
Selain pertimbangan itu open source biayanya lebih murah di
bandingkan dengan OS yang berlisensi yaitu harganya yang biasa sampai
5jutaan.selain itu open source juga dapat di kembangkan ,di modifikasi
dan sourcenya dapat di lihat.
Dari pertimbangan pertimbangan
tersebut perusahaan nasional yang bergerak di bidang TIK mulai berpindah
dari OS yang berlisensi ke OS yang tidak berlisensi yaitu open source.
analisis: open source didunia informasi dan teknologi dalam industri itu sangat penting karena memiliki peran penting dalam bidang sendiri.Karena perangkat lunak ini
mampu meningkatkan kemampuan lokal dan kompetisi SDM secara global,mampu mengurangi
ketergantungan terhadap vendor dan negara asing dalam bidang TIK.Hal
ini berkaitan erat dengan Open Source yang berpotensi sangat besar
memajukan industri TIK nasional, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
sumber : ksb-mjb.bl*gsp*t.c*m, cyber-benyo.bl*gspot.c*m
No comments:
Post a Comment