Monday, April 30, 2012

IBD "GANDRUNG" Manusia dan Keindahan



Setelah saya melihat video kesenian dari banyuwangi yaitu gandrung yang merupakan kesenian daerah berupa tarian, saya dapat mengimplementasikan hubungannya antara manusia dan keindahan dari tari gandrung tersebut. Tarian gandrung mempunyai arti "panggilan jiwa yang menari " penari gandrung harus menggunakan pakaian yang khas untuk penari gandrung.

Jaman dahulu ada yang disebut gandrung lanang, yaitu penari gandrung yang penari nya laki-laki dan menggunakan pakaian wanita. Sebelum gandrung di mulai ada persyaratan atau adat istiadat nenek moyangbahwa pemain musik dan penari harus ada peras (seperti sesajen )kalau tidak dilaksanakan salah satu dari mereka akan terkene sakit atau musibah.

Tarian gandrung mempunyai fungsi sebagai berikut :
untuk pergaulan,punya ciri khas baik gerak, iringan musik dan pakaian nya.
3 syarat tahapan untuk menari gandrung :
1. Menyanyi sendiri
2. Meleyani tamu
3. Cerita-cerita
yang di maksud menyanyi sendiri yaitu saat pementasan gandrung yang membawakan lagu harus satu orang.
, walauoun ada dua orang harus tetap dilakukan oleh satu orang. Dan saat melayani tamu penari gandrung harus ramah, baik kepada penonton maupun tamu-tamu, dan tidak membeda-beda kan orang. Kemudian cerita, yang dimaksud cerita disini di dalam lagu-lagu mengandung unsur cerita tetapi diungkapkan oleh bahasa banten karena asal tari gandrung dari banten.

Sayangnya gandrung sekarang tidak di kenal lagi dimasyarakat, mungkin karena penyajian gandrung semakin tidak pantas. Misalnya pasangan penari gandrung kebanyakan dalam keadaan mabuk seperti minum minuman keras sehingga menurun nya minat untuk jadi penari gandrung. Upaya masyarakat sangat di butuhkan untuk pelestarian tari gandrung. Agar masih bisa dinikmati masyarakat. Mungkin masyarakat sekarang mengenal dengan duangdut , cara penyajian nya hampir mirip gandrung, penyanyi berpasangan dan disawer uang, cikal bakal penari dangdut dari gandrung.

Untuk menggantikan institusi kebudayaan diganti dalam bentuk sekolah, kurangnya minat komunitas, padahal komunitas hal terpenting bagi budaya tersebut, dengan kesadaran budaya itu akan bertahan.


Sumber : – cai.elearning.gunadarma.ac.id

No comments:

Post a Comment